Minggu, 04 Oktober 2015

Etika Government

ETIKA GOVERNMENT
1.      Pengertian Etika
Etika berasal dari perkataan yunani “ethes” berarti kesediaan jiwa akan kesusilaan, atau secara bebas dapat diartikan kumpulan dariperaturan-peraturan kesusilaan. Dalam bahasa Latin dikenal dengan perkataan Mores yang berarti pula kesusilaan, tingkat salah satu perbuatan lahir 9 perilaku, tingkah laku. Perkataan mores kemudian berubah menjadi mempunyai arti sama dengan etika atau sebaliknya. 
Government dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa Perancis yang keduanya berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Pemerintah atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.
Aparatur negara dan pemerintah mempunyai tugas mendidik rakyat. Mendidik orang lain berarti mendidik diri sendiri, karena itu, seorang pemimpin/pelaksana negara yang sadar akan kewajibannya sebagai pendidik, hendaknya berusaha agar :
a.       Dalam hidup sehari-hari menjadi contoh teladan, panutan bagi umum dan kesusilaan.
b.      Dalam usahanya sehari-hari selalu memperhatikan kemajuan lahir batin masyarakatnya. 
Ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia disebut etika pemerintahan. 
Selain itu etika pemerintahan juga merupakan bagian dari praktek yurisprudensi atau filosofi hukum yang mengatur operasi dari pemerintah dan hubungannya dengan orang-orang dalam pemerintahan. Prinsip-prinsip etika harus disesuaikan dengan keadaan, waktu, dan tempat. Prinsip-prinsip etika yang bersifat authority, yang bersifat perintah menjadi suatu peraturan sehingga kadang-kadang merupakan atribut yang tidak bisa dipisahkan.
2.      Etika Government
Etika Government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti :
a.       G2C ( government to citizen ), 
b.      G2B ( government to business ) dan 
c.       G2G ( inter – agency relationship ).
Bagaimana lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-Government. Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan E-Governmentsebagai berikut:
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan.
3.      Tujuan Etika Government
a.       Memudahkan warga masyarakat untuk mendapatkan pelayanan public dan untuk berinteraksi dengan jajaran pemerintah.
b.      Memperbaiki kepekaan dan respon Pemda terhadap kebutuhan warga.
c.       Meningkatkan Efisiensi, efektivitas dan accountability dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Ketika e-government dapat diimpementasikan dengan sempurna, tentunya akan memberikan berbagai manfaat dan perubahan, seperti :
1.      Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.
2.      Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi)
3.      Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
4.      Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
5.      Terjadinya pergeseran dari paradigma birokrasi ke paradigma e-government.
4.      Hambatan Etika Government
a.       Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia.
b.      Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja).
c.       Langkanya SDM yang handal.
d.      Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata
e.       Tempat akses yang terbatas.
Kesimpulan : Setelah mengetahui keunggulan dan kelemahan etika Government, menurut saya diperlukan  pemberian informasi sumber daya teknologi untuk masyarakat yang masih berada di daerah-daerah yang tertinggal dan pelatihan untuk karyawan pemerintah serta pembangunan infrastruktur yang merata.
Sumber referensi :

Soal
  1. Dalam penggunaan ICT menghasilkan hubungan bentuk baru, yang bukan merupakan bentuk baru dari ICT adalah . . . .
A.    G2C ( government to citizen )
B.     G2B ( government to business )
C.     G2G ( inter – agency relationship )
D.    G2D ( government to domisili )
Jawab : D
2.      Yang merupakan hambatan Etika Government adalah . . . .
A.    Tempat akses yang terbatas
B.     Ruang lingkup tertutup
C.     SDM memadai
D.    Kurangnya Modal
Jawab : A
3.      Yang bukan merupakan tujuan Etika Government adalah . . . .
A.    Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan public
B.     Memperbaiki respon PEMDA
C.     Membuka peluang usaha
D.    Meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan
Jawab : C
4.      Government berasal dari kata Latin yaitu . . . .
A.    Gubernaculum
B.     Governculum
C.     Gubernament
D.    Gubercolum
Jawab : A
5.      Keuntungan yang paling diharapkan dari penggunaan e-government adalah . . . .
A.    Peluang
B.     Efektivitas
C.     Mudah
D.    Akurat
Jawab : B


Tidak ada komentar:

Posting Komentar